Trim’s Tuhan
tuhan…
aku tidak mempermainkan Mu
aku juga tidak ingin sombong dihadap Mu
tapi tuhan…
bukan ini yang ku pinta
beberapa kali Kau hadirkan dirinya dalam tidurku
terimakasih atas anugerah-Mu itu Tuhan
tapi itu menyiksa ku tuhan
aku tidak pantas kalau harus menyalahkan pinta ku kepada Mu
tapi Kau tahu Tuhan…?
aku menyesal telah meminta jalan petunjuk seperti itu
kusadari…
Kau ingin menyenangkan pintaku dalam tidurku
tapi Kau ingin kabari aku bahwa Kau…
bahwa kau ingin menolak pintaku dengan aku menyaksikan
jawabanmu sangat lembut Tuhan
Kau ingin aku dan dia menjawab
terimaksih tuhan…
aku lemah…
tidak kuasa memaknai maksud-Mu
aku menemukan jawaban-Mu dalam tulisanku
jika aku tidak menulis ini Tuhan
aku tidak akan mengerti yang Kau sampaikan…
Terimaksih Tuhan
26 November 2010 pada 08:09
Wuz
26 November 2010 pada 08:59
aneh sekali puisi ini, awalnya aku ingin ngungkapin perasaan menyesalku kepada tuhan, perhatikan bait 1,2 dan 3, tapi justru aku menemukan jawaban tuhan dibait selanjutnya, dan itu ku tulis secara spontanitas, aku merinding…, kenapa bisa bertolak belakang dengan yang aku niatkan di awal.
ternyata menulis bisa mewakili hubungan batin kita dengan tuhan.
27 November 2010 pada 00:35
Itu namanya terapi , tulisan mampu membawa kita kepada penyelesaian,,, makanya baca dunk semua artikel di blog CHDT , hehehe, ujung2@ promosi
3 Desember 2010 pada 19:02
klo udah promosi harus bayar… 😛
23 Desember 2010 pada 09:32
bayarrr???? berapa berapa??? bilanggg!!!!!
23 Desember 2010 pada 14:19
seperangkat alat shalat…tunai, bukan kredit ya…,hiks
23 Desember 2010 pada 14:28
OK, BOLEEEEHH..TUNGGU!!! saya kirim sekarang
23 Mei 2011 pada 04:09
ku tunggu dibatas waktu…,hohoho